Hidup Sehat, Kamar Tidur, Kesehatan Pikiran, Kesehatan Tidur

Pengaruh Kurang Tidur Terhadap Kesehatan Mental

pengaruh kurang tidur

Insomnia adalah masalah umum yang terjadi di seluruh dunia. Berdasarkan berkiraan ada sekitar 33% populasi dunia yang mengalaminya. Bahkan orang yang tidak punya insomnia kronis sekalipun bisa mengalami masalah tidur. Dengan pengaruh kurang tidur terhadap kesehatan fisik maupun mental, kondisi ini tentu memprihatinkan.

Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sepertiga orang dewasa di Amerika Serikat melaporkan bahwa mereka memiliki waktu tidur yang lebih singkat dari yang disarankan setiap malamnya. Bagaimana sebenarnya pengaruh kurang tidur terhadap kesehatan mental? Simak penjelasan berikut ini!

Brain Fog (Kabut Otak)

Otak kita perlu waktu tidur agar bisa bekerja dengan kapasitas penuh. Pengaruh kurang tidur bisa menyebabkan kabut otak atau brain fog yakni perasaan seperti kebingungan dan sulit berkonsentrasi. Ketika dalam kondisi kurang tidur, Anda mungkin merasa lebih sulit mengingat sesuatu atau menemukan kata-kata tepat yang ingin Anda katakan.

Anda mungkin juga akan merasa sulit untuk produktif. Bahkan tugas-tugas yang selama ini biasa Anda kerjakan akan terasa lebih sulit dari biasanya jika sebelumnya Anda kurang tidur.

Perubahan Suasana Hati

Pengaruh kurang tidur yang berikutnya adalah perubahan suasana hati termasuk meningkatnya iritabilitas. Peserta dalam sebuah penelitian juga mengaku merasakan cepas dan depresi karena kurang tidur.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kurang tidur juga bisa meningkatkan kemarahan dan sifat agresif. Ini terjadi karena ketika kurang tidur, otak tidak bisa berfungsi dengan normal, yang artinya tidak mampu menekan reaktivitas amigdala (pusat emosi otak).

Perubahan Perilaku

Ketika seseorang mengalami perubahan suasana hati, maka yang akan muncul berikutnya adalah perubahan perilaku. Kurang tidur bisa menyebabkan seseorang menjadi lebih impulsif, hiperaktif dan memiliki emosi yang meledak-ledak. Saat sedang kurang tidur, interaksi dengan orang lain juga bisa terasa berat.

Anda mungkin akan mulai bertindak tidak terkendali, seperti meneriaki orang lain karena melakukan kesalahan di ruang kerja atau bahkan langsung pergi meninggalkan ruangan saat ada sesuatu yang Anda rasa mengganggu.

Stres

Kualitas tidur yang buruk juga akan membuat Anda menjadi lebih sulit menoleransi stres, bahkan dalam level yang kecil sekalipun. Aktivitas harian bahkan bisa jadi sumber utama frustrasi. Anda akan merasa lelah dengan hal-hal yang setiap hari Anda lalui.

Memikirkan diri Anda yang kurang tidur pun bisa jadi sumber stres. Ketika Anda tahu bahwa seharusnya Anda tidur malam dengan nyenyak tapi ternyata tidak, Anda khawatir akan mengalaminya lagi di hari yang lain. Anda mungkin akan mulai berpikir bahwa Anda tidak akan bisa berkonsetrasi keesokan harinya. Pemikiran-pemikiran semacam ini akan membuat Anda terjaga di malam hari dan semakin sulit tidur.

Gejala Psikotik

Pengaruh kurang tidur yang parah ternyata berhubungan dengan perkembangan gejala psikotik sementara. Sebuah studi menunjukkan bahwa beberapa peserta yang melewati 24 jam tanpa tidur bisa mengalami halusinasi dan perubahan persepsi lainnya. Orang yang tidak tidur selama 60 jam bahkan bisa mengalami halusi dan delusi.

Pengaruh kurang tidur terhadap kesehatan mental ternyata cukup tinggi. Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut, namun para periset menduga bahwa kurang tidur bisa berkontribusi pada perkembangan sejumlah kondisi kesehatan mental sepertu depresi, kecemasan/anxiety, PTSD (Post-traumatic Stress Disorder), gangguan bipolar hingga ADHD.

Dengan berbagai risiko di atas, pastikan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup untuk menghindari masalah kesehatan baik fisik maupun mental.

Tagged ,

About tokoinoac.com

Toko INOAC merupakan toko resmi kasur busa dan sofa bed yang diproduksi oleh PT. Inoac Polytechno Indonesia.
View all posts by tokoinoac.com →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *