Tips Tidur

Benarkah Sering Main Sosmed Bikin Susah Tidur?

media sosial bikin susah tidur

Bukan rahasia lagi kalau kehadiran sosial media membuat hidup kita jadi lebih mudah. Selain dijadikan sarana untuk terhubung dengan orang lain, sosial media kini sudah menjelma menjadi alat untuk berbagai kebutuhan termasuk berbisnis dan belajar. Tapi sayangnya, sosial media tidak selamanya memberikan dampak negatif. Sosmed kerap dikaitkan dengan berbagai masalah, salah satunya adalah susah tidur.

Menurut laporan dari We Are Social, rata-rata pengguna internet menggunakan waktunya antara 60 sampai 180 menit lebih dalam sehari untuk mengakses sosial media. Bayangkan jika kebiasaan ini dilakukan menjelang tidur di saat kita sudah benar-benar terlepas dari kewajiban. Berapa jam waktu tidur yang akan terganggu karenanya?

Benarkah Sosial Media Memberikan Efek Susah Tidur?

Mengecek sosmed, mengirimkan email atau melihat berita sebelum tidur cenderung akan membuat kita terjaga di malam hari. Ini karena pada perangkat yang kita gunakan, ada efek stimulasi dari cahaya blue light yang dipancarkan.

Pada dasarnya, semua jenis cahay bisa mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis yang mengatur berbagai proses dalam tubuh termasuk siklus tidur dan bangun. Tapi blue light yang dipancarkan oleh perangkat elektronik, memiliki dampak paling besar pada pola tidur kita. Blue light merangsang bagian otak yang membuat kita merasa waspada. Akibatnya, alih-alih merasa mengantuk, paparan blue light menjelang jam tidur akan membuat kita menjadi berenergi dan akhirnya mengalami susah tidur.

Paparan blue light bahkan bisa berdampak lebih parah pada mereka yang bangun untuk memeriksa ponselnya setelah tertidur. Sekitar 21% orang dewasa mengatakan kalau mereka kerap terbangun di malam hari untuk memeriksa ponselnya. Mereka ternyata berisiko lebih tinggi mengalami penurunan kualitas tidur dan mengalami gangguan susah tidur seperti insomnia.

Keinginan untuk memeriksa media sosial sebelum tidur mungkin akan sulit ditolak. Dilansir dari Sleep Foundation, dalam sebuah jajak pendapat di kalangan karyawan rumah sakit dan mahasiswa menemukan fakta mengejutkan bahwa 70% peserta jajak pendapat menggunakan media sosial saat mereka sudah naik ke tempat tidur. Sebanyak 15% di antaranya bisa menghabiskan waktu satu jam atau lebih untuk melakukannya.

Fear of Missing Out (FOMO)

Salah satu alasan kenapa banyak orang menganggap bahwa mengecek media sosial adalah sebuah urgensi adalah karena adanya FOMO alias Fear of Missing Out. Banyak orang merasa mereka akan ketinggalan informasi, ketinggalan interaksi dan ketinggalan hal-hal lain yang dianggap penting di media sosial.

Kebanyakan orang yang mengalami FOMO parah bahkan cenderung akan memeriksa kembali sosmed mereka dalam 15 menit setelah mereka mencoba untuk tidur. Kebiasaan ini secara signifikan berkontribusi pada berbagai masalah tidur termasuk susah tidur. Efek FOMO juga kerap membuat orang-orang mengecek sosial media mereka bahkan di saat-saat yang tidak seharusnya. Misalnya saja di tengah-tengah rapat, saat sedang menyetir atau di tengah-tengah jam perkuliahan.

Sosial media sebenarnya seperti pedang bermata dua. Jika tidak digunakan dengan bijak, justru bisa membahayakan. Beberapa cara untuk mencegah efek penggunaannya terhadap kualitas tidur Anda adalah:

  • Saat Anda tidur, matikan notifikasi sosmed di HP Anda. Jika perlu, buat ponsel ke mode silent
  • Jika langkah pertama tidak ampuh, simpan ponsel Anda di ruangan berbeda. Dengan begitu, Anda tidak akan punya alasan untuk mengeceknya setiap saat.

Kalau beberapa langkah di atas masih membuat Anda terus menerus merasa tidak tenang karena tidak mengecek sosmed, segera konsultasikan kondisi Anda pada dokter atau seorang konselor tidur. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan solusi yang terbaik.

Tagged ,

About tokoinoac.com

Toko INOAC merupakan toko resmi kasur busa dan sofa bed yang diproduksi oleh PT. Inoac Polytechno Indonesia.
View all posts by tokoinoac.com →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *