Gangguan tidur merupakan sebuah masalah yang terjadi di berbagai belahan dunia. Secara global ada setidaknya sepertiga dari populasi dunia yang pernah mengalami insomnia. Di Indonesia sendiri, penelitian mengenai gangguan tidur masih jarang dilakukan.
Penelitian yang lebih baru mengindikasikan bahwa prevalensi insomnia pada individu berusia 19 tahun ke atas di Indonesia adalah sebesar 43,7%. Ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang melaporkan prevalensi gangguan tidur pada remaja di Indonesia sebesar 38% untuk daerah urban dan 37,7% untuk daerah suburban.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur ini adalah dengan menggunakan terapi sensori untuk tidur. Apa saja jenisnya? Mari kita bahas?
Apa Itu Terapi Sensori untuk Tidur Lelap?
Terapi sensori untuk tidur lelap adalah sebuah metode yang menggunakan rangsangan sensori untuk membantu tubuh dan pikiran rileks sehingga Anda dapat tidur lebih mudah dan nyenyak. Terapi ini memanfaatkan indera peraba, pendengaran, penglihatan, penciuman, dan propriosepsi (kesadaran posisi tubuh) untuk menciptakan efek menenangkan dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.
Apa Saja Jenis Terapi Sensori untuk Tidur Lelap?
Karena indra yang dimanfaatkan ada banyak, jenis terapi sensori yang bisa membantu tidur pun ada bermacam-macam. Beberapa jenis terapi sensori untuk tidur lelap antara lain adalah:
Terapi Sentuhan (Taktil)
- Selimut berbobot. Selimut berbobot memberikan tekanan yang menenangkan pada tubuh, mirip dengan sensasi dipeluk
- Pijatan. Pijatan dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan relaksasi
- Mandi air hangat Mandi air hangat dapat membantu menenangkan tubuh dan pikiran.
Terapi Suara (Auditori)
- Mendengarkan musik yang menenangkan. Musik klasik, suara alam, atau white noise dapat membantu menenangkan pikiran dan meredakan kecemasan
- Membaca buku cerita dengan suara pelan. Membaca buku cerita dengan suara yang pelan dan menenangkan dapat membantu Anda relaks dan mengantuk
Terapi Penciuman (Olfaktori)
- Aromaterapi. Penggunaan minyak esensial dengan aroma lavender, chamomile, atau kamomil dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan relaksasi.
Terapi Visual (Penglihatan)
- Meredupkan lampu. Meredupkan lampu di kamar tidur dapat membantu tubuh memproduksi melatonin, hormon yang mengatur tidur
- Meditasi lilin. Melihat nyala lilin dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan fokus.
Terapi Gerakan (Vestibular)
- Ayunan. Berayun di kursi goyang atau hammock dapat membantu menenangkan tubuh dan pikiran
- Yoga ringan. Yoga ringan sebelum tidur dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan relaksasi.
Tips Melakukan Terapi Sensori untuk Tidur Lelap
Memilih terapi yang sesuai untuk Anda bisa jadi hal yang menyulitkan. Beberapa orang bisa mendapatkan kembali tidur berkualitas dengan beryoga. Ada juga yang harus mandi air hangat terlebih dahulu. Simak beberapa tips untuk melakukan terapi sensori berikut ini!
- Pilihlah jenis terapi yang sesuai dengan kebutuhan Anda
- Cobalah beberapa jenis terapi untuk menemukan yang paling efektif untuk Anda
- Mulailah dengan durasi yang singkat dan tingkatkan secara bertahap
- Buatlah rutinitas tidur yang konsisten dan masukkan terapi sensori di dalamnya.
Terapi sensori untuk tidur lelap adalah metode yang aman dan efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Dengan mencoba beberapa jenis terapi dan menemukan yang paling cocok untuk Anda, Anda dapat merasakan manfaatnya bagi kesehatan fisik dan mental Anda.
Jangan lupa lengkapi istirahat Anda dengan perlengkapan tidur terbaik dari Inoac. Jika masalah tidur Anda tidak kunjung mengalami perbaikan, berkonsultasi ke dokter bisa jadi pilihan tepat untuk menanganinya.
