Selama hampir 7 tahun berkecimpung di industri kasur busa, jarang sekali ditemukan konsumen yang benar-benar paham cara mencari dan membeli kasur busa yang benar. Sebaliknya, banyak sekali konsumen yang masih meraba-raba saat mencari dan membeli kasur busa yang tersedia.
Alhasil, tidak heran jika nantinya akan terdengar banyak ulasan negatif hingga keluhan akan buruknya kualitas kasur yang mereka beli.
“ Belum pakai setahun, tapi sudah kempes alias jeblos”
“ Bikin rugi, not worth it banget! ”
“ Tidak tahan pakai, tidur pun tidak nyaman.”
” Dok, pinggang saya kok sakit yah? “
Padahal jika diteliti, kesalahan hampir tidak pernah ditemukan pada produk kasur busa yang terutama memang sudah diproduksi sesuai standarnya. Sebaliknya, pembelian tempat tidur yang sesuai aturan bukan saja akan menguntungkan kita secara finansial, tetapi juga bisa membuat kualitas tidur yang lebih nyaman dan berefek baik pada badan dan kesehatan.
Sebelum Anda gegabah dan keburu menyesal membeli kasur tidur busa yang tidak berkualitas bagus, baca dulu rekomendasi profesional pribadi dari saya untuk menghindari pembelian kasur tidur busa yang salah.
Berikut 5 Kesalahan Utama Saat Konsumen Membeli Kasur Busa
#1. Terpaku pada GARANSI merek / toko
Seperti layaknya pembelian kasur pada umumnya, pelanggan akan diberikan garansi kasur yang bervariasi. Dengan garansi kasur busa minimal 5 tahun hingga 25 tahun, tidak heran jika konsumen menganggap pembelian kasur busa adalah pembelian yang cukup aman dan terjamin.
Kenyataannya, seorang produsen kasur busa terkadang berani memberikan garansi karena berbagai alasan, diantaranya :
- Kualitas busa yang sesungguhnya hanya tahan pakai tidak sampai 1 tahun, tetapi berani beri garansi 5 tahun.
- Banyak konsumen yang pada akhirnya tidak mengajukan klaim garansi kasur karena berbagai alasan, misalnya : sudah pindah lokasi, kartu garansi hilang, sulit menghubungi agen kasur, males bawa balik ke toko, dan sebagainya.
Jadi secara logika, garansi kasur biasanya merupakan gimmick marketing belaka.
Namun demikian, perlu diingat kalau tidak seluruh garansi kasur bersifat fiktif. Masih banyak sekali kasur yang memang memiliki performa sesuai garansi yang diberikan, termasuk juga kasur Inoac yang cukup populer di pasaran.
#2. Termakan MEREK KASUR BUSA tertentu
Branding sebuah merek akan cukup menentukan angka penjualannya, termasuk di industri kasur busa sendiri. Banyak konsumen yang fanatik akan merek tertentu, padahal merek kasur tidak bisa menjadi patokan semata. Mengapa demikian?
Karena suatu merek kasur bisa saja mengeluarkan kualitas kasur yang berbeda-beda. Kita ambil saja contoh merek kasur Inoac atau kasur Royal yang memiliki kualitas kasur yang bervariasi. Di pasaran saat ini, kedua merek tersebut mengeluarkan kasur busa dengan kepadatan mulai dari Density 14, Density 16, Density 18, Density 20, Density 23 sampai Density 32.
Semakin tinggi density-nya, maka akan semakin padat dan awet kasur busa tersebut. Tingkat density ini jugalah yang menentukan keawetan kasur busa yang dibeli. Jadi artinya, jika Anda membeli kasur Inoac Density 16, maka pasti akan cepat rusak dibandingkan dengan kasur Inoac dengan Density 23.
Kembali lagi, merek kasur tidak akan menentukan kualitas produk tersebut. Jadi, ingat untuk selalu membandingkan dari Density atau kepadatan busa dan bukan dari nama merek kasur tertentu.
#3. Menilai kualitas dari WARNA busa
Ada persepsi umum bahwa warna busa akan menentukan kualitas busa. Lagi- lagi ini adalah mitos pasaran yang tidak berdasar dan salah total.
Warna busa hanyalah variasi produk layaknya pilihan warna pada produk- produk lain yang ada. Bahkan, busa dengan kualitas rendah pun juga bisa dengan sangat mudah diwarnai dengan warna apa saja yang identik dengan warna busa yang berkualitas tinggi di pasaran.
Trend warna busa juga bisa ditentukan sesuai permintaan, misalnya sebuah toko busa menilai kalau konsumen lebih memilih busa berwarna kuning, maka produksi kasur busa berikutnya bisa diminta dalam warna kuning sesuai selera dominan, walaupun tingkat kepadatan / density busa sesungguhnya sangat rendah.
Jadi, hilangkan persepsi warna busa untuk menentukan kualitas kasur, tetapi tanya jelas informasi kepadatan atau density kasur busa yang ditawarkan.
#4. Menggunakan teknik meraba untuk KEKERASAN BUSA
Teknologi kasur busa kerap menggunakan mesin berteknologi tinggi dalam pembuatannya. Jadi secara logika, hanya dengan teknik meraba kekerasan dari luar saja tidak akan bisa menentukan kualitas material busa.
Produsen busa bisa saja membuat kasur busa dengan density rendah namun keras saat dipegang dengan tangan. Atau sebaliknya, busa berdensity tinggi pun bisa dibuat menjadi soft. Pengolahan kekerasan permukaan ini semua kembali lagi pada penggunaan kimia di pabrik kasur busa masing- masing.
Maka, sebaiknya konsumen tidak membeli kasur busa dari faktor kekerasanya saja. Karena kasur busa yang terasa keras, belum tentu maemiliki tingkat kepadatan atau density yang tinggi.
#5. Terpatok dari HARGA kasur busa
Ada harga, ada barang – slogan marketing ini sudah menjadi patokan umum saat penjual ingin membandrol harga tinggi untuk produk yang dijualnya.
Walaupun faktanya produk yang bagus memang terkadang lebih mahal dibandingkan produk saingannya, tetapi jangan sampai Anda terlalu terpaku pada harga yang dipasang pada kasur. Hal ini dikarenakan biaya produksi sebuah kasur busa sangat tergantung pada banyak bahan dasarnya, seperti kain cover, onderdil pelengkap, hingga biaya marketing seperti iklan, jalur distribusi, hingga penjual yang ingin meraup untung dalam sekejap. Banyak sekali konsumen yang tergiur dengan cover yang terlihat bagus, padahal kualitas busa didalamnya berkualitas rendah.
Jadi, harga kasur yang mahal belum tentu menjadi pertanda bahwa kasur tersebut memang berkualitas tinggi. Sebaliknya juga bila harganya jauh lebih murah dari toko- toko lain ada kemungkinan besar kualitas yang diberikan sangat rendah.
Kesimpulan
Saran profesional pribadi saya adalah melakukan riset seputar kasur sebelum memutuskan untuk membeli. Sebaiknya untuk mendapatkan harga kasur yang terbaik, anda harus mendatangi toko- toko yang sudah memiliki reputasi dan merupakan toko resmi / spesialis dengan harga terang.
Nah, tidak sulit bukan cara menentukan pembelian kasur busa yang tepat? Selalu ingat 5 poin penting saat membeli tempat tidur anda seperti yang telah dijelaskan diatas, yaitu :
- Jangan lihat dari jangka garansi yang diberikan
- Jangan terpatok dengan Mereknya saja
- Warna busa tidak menentukan kualitas busa
- Busa yang keras saat dipegang belum tentu berkualitas bagus
- Harga tidak menjamin kualitas busa
Bagaimanapun juga, manusia akan menghabiskan ⅓ waktu dalam hidupnya untuk aktivitas tidur dan beristirahat, maka sudah sewajarnya jika pembelian tempat tidur untuk Anda dan keluarga harus dilakukan dengan ekstra teliti dan seksama. Jadi tidak heran jika tempat tidur dianggap sebagai investasi finansial dan kesehatan yang patut dipertimbangkan.
Selalu lakukan riset kecil- kecilan dan meminta rekomendasi dari teman/keluarga untuk lebih meyakinkan pembelian tempat tidur Anda. Datangi hanya toko resmi dan toko- toko yang memiliki reputasi terpercaya saat ingin membeli kasur. Pastikan pula Anda memilih kasur busa dengan tingkat density yang memadai, minimal density 23 yang bisa bertahan hingga 10 tahun dan density 32 yang bisa tahan pakai hingga 15 tahun.
Beli kasur inoac EF 1 D 16 tertulis di kartu garansi 15 tahun. Bagaimana ini, yang salah apa dari pabriknya kaah..?
EF1 D16 dalam setengah tahun sudah bisa rasakan ga enak ditidurin kak. Garansi selalu tidak bisa jadi patokan. Itu gimmick dari distributor dan penjual saja.. Karena dari 100.000 orang paling hanya satu yang mao gotong balik kasur ke toko dimana ia membeli. Pastikan kasur yang dibeli minimum memiliki Density 23 untuk pemakaian 10-15 tahun. Semoga membantu.
terima kasih informasinya sangat bermanfaat sekali
Sama2 kak.. semoga membantu.