Serat merupakan salah satu kandungan nutrisi yang sangat penting bagi tubuh. Diet kaya serat akan membantu Anda menjaga kesehatan saluran pencernaan dan membuat buang air besar menjadi lebih lancar. Dengan kandungan serat yang cukup, bakteri baik dalam perut akan tumbuh dengan baik. Karena manfaatnya yang begitu banyak, Anda perlu mewaspadai dampak kurang serat bagi tubuh.
Serat banyak ditemukan pada buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian. Selain mudah didapat, beberapa sumber serat harganya juga sangat terjangkau. Untuk menghindari dampak kurang serat yang membahayakan, Anda perlu mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup setiap hari.
Lalu, apa saja dampak kurang serat? Simak penjelasannya berikut ini!
Konstipasi/Susah Buang Air Besar
Serat merupakan nutrisi yang mendukung gerakan usus yang teratur dan sehat dengan menambah massa tinja dan membuat jadwal buang air besar Anda menjadi lebih teratur. Jika Anda kerap mengalami sembelit, mulailah tambahkan serat ke dalam menu harian baik itu dengan konsumsi sayur-sayuran, buah-buahan maupun biji-bijian.
Diare
Meskipun kekurangan serat tidak lantas akan membuat Anda langsung mengalami diare, tapi ini bisa mengurangi keragaman jumlah bakteri baik di usus. Efeknya, Anda akan lebih mudah tertular penyakit termasuk penyakit yang menyerang pencernaan dan menyebabkan diare.
Serat nabati yang berasal dari bawang merah, bawang putih, gandum dan pisang adalah prebiotic yang akan memberi makan dan nutrisi bagi bakteri baik di usus.
Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup akan memberi rasa kenyang yang lebih lama. Efeknya, nafsu makan terhadap makanan dengan kalori tinggi akan berkurang.
Makanan dengan serat tinggi biasanya memiliki kepadatan kalori yang lebih rendah meski volumenya lebih besar. Ini membuatnya sangat cocok mengontrol nafsu makan dan membantu Anda yang ingin menurunkan berat badan. Terlebih, makanan berserat membuat Anda lebih cepat kenyang serta memperlambat pelepasan gula ke dalam darah sehingga kadar gula tetap terjaga dalam level yang normal.
Serat juga diketahui dapat mengurangi beban kalori dengan mencegah penyerapan beberapa jenis kalori sehingga membantu menurunkan berat badan. Cara lain serat makanan mengurangi nafsu makanan dan membantu mengatur berat badan adalah dengan merangsang pelepasan hormon leptin yang bisa menekan selera makan.
Mudah Lapar
Dampak kurang serat pada tubuh yang berikutnya adalah rasa lapar yang lebih cepat datang meski Anda baru saja selesai makan. Tubuh tidak hanya mengetahui bahwa nutrisi yang Anda masukkan tidak mencukupi. Kurangnya serat juga menyebabkan mekanoreseptor (bagian yang merasakan peregangan perut dan usus) pada usus Anda merasa kekurangan dan akhirnya mengirimkan sinyal lapar ke otak. Ini akan membuat Anda makan lebih banyak lagi.
Dengan mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup, Anda memastikan diri Anda kenyang lebih lama sekaligus menjaga asupan kalori tetap pada batas yang wajar.
Penurunan Kadar Gula Darah
Hipeglikemia atau penurunan kadar gula darah yang cepat bisa disebabkan oleh berbagai alasan berbeda. Ini termasuk diabetes (baik tipe 1 maupun tipe 2), periode puasa yang lama serta asupan makanan rendah serat.
Gejala kadar gula rendah antara lain kelelahan yang ekstrem, penglihatan kabur dan keinginan untuk menyatap makanan manis. Ini biasanya akan lega dengan makanan yang mengandung karbohidrat atau dengan minum soda.
Namun perlu diingat bahwa konsumsi karbohidrat sederhana dalam jumlah yang tinggi dalam bentuk permen, kue kering dan soda tanpa disertai makanan berserat akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah dan diikuti penurunan mendadak saat respons insulin mulai bekerja.
Itulah beberapa dampak kurang serat pada tubuh. Pastikan Anda mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup untuk menghindari efek negatif yang membahayakan.