Saat masa kanak-kanak, aturan untuk tidur siang terasa seperti hukuman. Bermain rasanya jauh lebih menyenangkan, bahkan kita tidak merasakan kantuk sedikit pun. Saat mulai beranjak dewasa dan aktifitas mulai menggunung, tidur siang terasa seperti reward yang sudah ditunggu-tunggu. Semakin beranjak dewasa, waktu tidur pun semakin menipis. Dari waktu tidur yang tipi situ, sudah kah terpenuhi kebutuhan tidur kita setiap harinya?
Mungkin belum banyak diketahui bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi berapa banyak kebutuhan jam tidur yang cukup bagi seseorang setiap harinya. Beberapa faktor diantaranya adalah:
1. Faktor usia
Kebutuhan jangka waktu tidur yang cukup untuk anak-anak jelas berbeda dengan orang dewasa. Menurut National Sleep Foundation, anak-anak yang baru lahir (0-3 bulan) baiknya tidur 14 sampai 17 jam setiap harinya, sedangkan bayi berumur 4-11 butuh 12-15 jam. Untuk anak-anak usia 1-2 tahun sebaiknya tidur selama 11-14 jam, sedangkan anak-anak usia 3-5 tahun (batita-balita) sebaiknya tidur 10-13 jam. Anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) 6-13 tahun dibutuhkan 9-11 jam.
Untuk remaja 14-17 tahun, 8-10 jam, sedangkan untuk orang dewasa dengan kisaran umur 18-64 tahun membutuhkan 7-9 jam. Untuk lansia, yang berumur lebih dari 65 tahun, dibutuhkan 7-8 jam tidur untuk menjaga kesehatan. Hmm, dari segi usia saja jangka waktu tidur kita sudah banyak terkotak-kotakan dalam beberapa range. Semakin beranjak dewasa, durasi tidur yang kita butuhkan pun semakin berkurang. Melihat pembagian durasi tidur yang ideal berdasarkan usia ini rasanya ingin kembali ke masa kanak-kanak.
2. Faktor genetik
Dilansir dari PLOS genetics, sebagian orang memang membutuhkan durasi tidur sedikit lebih lama dari kebanyakan orang yang disebabkan oleh faktor bawaan atau genetik. Jika memang seperti ini, tidak banyak hal yang bisa merubah pola tidur seseorang. Tendensi lain juga muncul saat kita beranjak dewasa, biasanya kita lebih sulit untuk bangun dan selalu ingin tidur lebih lama.
3. Sleep Disorder
Sleep disorder atau gangguan tidur ini ada berbagai macam jenisnya, beberapa istilah diantaranya mungkin sudah terasa familiar di telinga kita, seperti insomnia dan sebagian lainnya masih terdengar asing, contohnya adalah hypersomnia. Menurut seorang ahli saraf dan psikiater spesialis obat tidur dari Universitas Stanford, orang-orang yang menderita hypersomnia akan selalu merasa mengantuk meskipun sudah tidur 10 jam lamanya. Penambahan tidur siang selama 2-3 jam pun tidak berarti banyak bagi penderitanya. Sampai saat ini para ahli masih belum bisa menemukan penyebab dari hypersomnia, dan kabar buruk lainnya adalah gangguan tidur ini tidak pandang bulu, ia bisa diderita oleh siapa saja dan dari semua kalangan umur.
4. Sedang dalam masa pengobatan
Seperti yang sudah kita ketahui atau mungkin sudah kita alami sendiri, beberapa jenis obat memang memberikan efek samping berupa rasa kantuk yang berlebih. Jika memang tidak ada kegiatan yang harus diselesaikan, baiknya kita turuti saja rasa kantuk tersebut. Selain kita tidak usah susah payah untuk melawan rasa kantuk, kita juga bisa pulih lebih cepat dikarenakan sudah beristirahat dengan cukup.
Dari keempat faktor yang sudah dijelaskan diatas, tentu saja masih ada beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi durasi tidur idealmu. Mari biasakan untuk tidur teratur setiap harinya. Perlu diingat, durasi tidur yang cukup tidak hanya bagus untuk kesehatan fisik, ia juga bagus untuk kesehatan mental.