Ilmu pengetahuan terkait tidur terus mengalami perkembangan selama 2 dekade terakhir. Terlebih para ilmuwan kita semakin banyak tahu tentang bagaimana cara kerja tidur, kenapa tidur penting dan bagaimana gangguan tidur bisa berpengaruh pada kualitas hidup seseorang secara keseluruhan. Semakin dalam pengetahuan yang kita punya, semakin banyak mitos tidur yang berhasil kita singkirkan.
Meski begitu, bukan berarti mitos tidur benar-benar hilang. Selalu ada hal-hal terkait tidur yang kita dengar dari mulut ke mulut atau kita baca dari internet yang ternyata tidak jelas kebenarannya. Untuk menghindari menyebarkan mitos tidur yang tidak benar, mari kita kulik beberapa di antaranya berikut ini!
Tubuh Kita Terbiasa dengan Waktu Tidur yang Sedikit
Banyak orang yang suka begadang mengaku kalau dirinya sudah terbiasa dengan waktu tidur yang sedikit. Faktanya, informasi ini tak lebih hanya sekadar mitos tidur. Penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur berdampak dalam jangka pendek dan jangka panjang. Penelitian juga menunjukkan bahwa otak dan tubuh manusia tidak akan pernah terbiasa dengan waktu tidur yang kurang.
Setelah beberapa malam kurang tidur, di siang hari Anda akan merasa lebih mengantuk. Peningkatan rasa kantuk di siang hari ini memang akan menjadi stabil selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Tapi bukan berarti tubu bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ini.
Sebaliknya, kurang tidur yang terus-menerus mempengaruhi kinerja siang hari, merusak pengambilan keputusan, memori, fokus, dan kreativitas. Seiring waktu, kurang tidur dapat mendatangkan malapetaka pada berbagai aspek kesehatan termasuk metabolisme, sistem kardiovaskular, sistem kekebalan, produksi hormon, dan kesehatan mental.
Hal Terpenting adalah Durasi Tidur Anda
Durasi tidur memang penting, tapi itu bukan segalanya. Kualitas tidur juga merupakan faktor krusial yang perlu dipertimbangkan. Karena itu, sebisa mungkin hindari tidur dengan gangguan. Tidur yang terfragmentasi karena Anda bangun berulang kali bisa mengganggu siklus tidur Anda tidak peduli seberapa panjang durasinya. Karena itu, tidurlah dalam keadaan tanpa gangguan dengan durasi yang cukup.
Waktu Tidur Itu Tidak Penting, Yang Penting Durasinya Cukup
Penelitian menunjukkan bahwa waktu kapan Anda tidur itu sangat penting dan kita disarankan hanya tidur saat malam hari. Tidur di hari yang gelap akan membantu tubuh menyelaraskan ritme sirkadian tubuh, atau jam internal, dengan lingkungannya. Waktu sirkadian yang tepat penting untuk kualitas tidur dan memengaruhi kesehatan mental, fungsi kardiovaskular, metabolisme, dan elemen kunci lain dari kesehatan secara keseluruhan.
Orang yang Tidurnya Nyenyak adalah Mereka yang Tidak Banyak Bergerak
Mitos tidur yang selanjutnya adalah kepercayaan bahwa orang yang tidurnya banyak bergerak itu tidak nyenyak. Faktanya, gerakan-gerakan kecil bisa terjadi pada waktu tidur yang normal dan sehat. Gerakan saat tidur yang membahayakan dan perlu segera ditangani adalah gerakan yang berkepanjangan atau kronis, abnormal (seperti tidur sambil berjalan), agresif, mengganggu orang yang tidur seranjang dengan Anda dan menyebabkan terbangun di malam hari.
Semakin Banyak Tidur, Semakin Baik
Seperti halnya durasi tidur yang terlalu singkat, tidur yang terlalu lama juga bisa menyebabkan masalah. Orang dengan kondisi khusus seperti mereka yang sedang dalam masa penyembuhan dari sakit memang butuh waktu tidur yang lebih banyak. Tapi secara umum, kebanyakan tidur juga bisa menjadi pertanda adanya penyakit lain yang diderita.
Itulah beberapa mitos tidur yang sebaiknya tidak Anda percayai lagi. Mitos seputar tidur apalagi yang Anda ketahui?