Perubahan aktivitas harian karena virus korona, ditambah dengan berita mengenai Covid-19 yang tidak ada habisnya memang kerap membuat kita susah tidur sejak pandemi. Pertambahan kasus terkonfirmasi hingga kondisi ekonomi yang semakin terancam membuat beban mental kita bertambah. Tak heran jika ini kemudian membawa masalah kesehatan yang baru: corosomnia. Apa corosomnia itu dan bagaimana Anda bisa menghadapinya?
Corosomnia sebenarnya berasal dari gabungan kata corona (virus yang menjadi penyebab Covid-19) dan insomnia. Insomnia sendiri merupakan gangguan tidur yang menyebabkan Anda sulit tidur di malam hari atau kondisi di mana Anda terbangun dalam keadaan panik di jam-jam tidur Anda. Istilah ini juga muncul baru-baru saja akibat banyak yang susah tidur sejak pandemi. Dapat dikatakan bahwa istilah corosomnia merujuk pada keadaan insomnia yang disebabkan oleh stres yang dipicu oleh pandemi yang sedang berlangsung.
Jika Anda mengalami susah tidur sejak pandemi, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya!
Pastikan Anda tidur dan bangun di waktu yang sama
Jangan sampai aktivitas work from home membuat Anda bangun terlambat atau tidur terlalu malam. Bangun dan tidur di waktu yang sama setiap harinya akan membantu jam sirkadian Anda tetap stabil. Dengan begitu, Anda akan bangun tidur dalam keadaan segar dan siap melakukan segala aktivitas dengan lebih baik
Buat jeda waktu santai sebelum jam tidur.
Alokasikan waktu antara setengah hingga satu jam sebelum Anda tidur sebagai waktu untuk bersantai. Nyalakan lampu temaram dan lakukan aktivitas yang sifatnya tidak menstimulasi otak Anda untuk berpikir berat. Anda bisa mendengarkan musik kesukaan, mengerjakan puzzle atau membaca buku. Hindari membaca berita di jam-jam seperti ini, terutama berita yang berhubungan dengan pandemi.
Jauhi perangkat elektronik
Aktivitas lain yang sebaiknya tidak dilakukan di jam santai menjelang tidur adalah menggunakan perangkat elektronik. Memainkan ponsel atau menonton serial lewat laptop Anda juga sebaiknya dihindari. Berbagai perangkat elektronik ini memancarkan sinar biru atau blue light yang terbukti mengganggu kerja jam sirkadian Anda.
Ketika Anda seharusnya bisa istirahat karena lelah, sinar biru akan membuat Anda terjaga lebih lama. Khusus untuk televisi, karena jaraknya yang jauh dari wajah, sinar biru tidak akan mengganggu jam sirkadian Anda.
Berolahraga di sore hari
Melakukan olahraga kardio bisa meningkatkan temperature inti tubuh. Karena itu, berolahraga 3 jam sebelum jam tidur sangat tidak disarankan. Sebaliknya, lakukan olahraga di pagi hari untuk meningkatkan kualitas tidur dan membuat Anda bisa beristirahat dengan nyenyak.
Batasi asupan alkohol dan kafein Anda
Kafein ternyata mampu bertahan selama 8 jam di dalam tubuh. Karena itu, batasi konsumsi kafein Anda setidaknya sejak pukul 2 atau pukul 3 sore agar tidak mengganggu waktu tidur Anda. Alkohol selama ini juga sering dianggap sebagai obat insomnia.
Memang benar Anda akan merasa mengantuk karenanya. Tapi setelah tubuh bermetabolisme, Anda malah akan terbangun tengah malam karenanya. Hindari minum minuman beralkohol 3 jam sebelum waktu tidur Anda.
Selain kelima hal di atas, yang tidak kalah pentingnya adalah membuat suasana kamar tidur senyaman mungkin. Menyalakan lampu yang temaram, memasang lilin aroma terapi hingga memilih kasur busa anti kempes adalah beberapa opsinya.
Bingung mencari kasur busa anti kempes yang berkualitas? Anda bisa mendapatkannya dengan membeli kasur busa anti kempes dari Inoac. Atasi susah tidur selama pandemi bersama Inoac!